Crossfit Workout adalah latihan sederhana yang mengadaptasi gerakan sehari-hari manusia, seperti berjongkok (squatting), melompat (jumping), mendorong (pushing), menarik (pulling), dll. Siapa sangka, gerakan sederhana yang dimodulasikan dan dikombinasikan dengan bentuk latihan olahraga yang telah lebih dulu mapan, ternyata justeru menjadi sangat populer.
Di Indonesia, publisitasnya belum mendapatkan spotlight yang masif dan kontinyu. Itu sebabnya, dari sepuluh orang yang ditanya, hanya satu orang yang tahu atau pernah dengar tentang “Crossfit”. Itupun sekadar pernah dengar. Tidak tahu mendalam, apalagi mempraktikkan olahraga fenomenal ini.
Oke, artikel ini akan memaparkan dengan singkat: Apa itu Crossfit workout, dan apakah anda cocok menjadi Crossfitter (sebutan para penggemar/praktisi olahraga ini).
Apa Itu Crossfit Workout?
Sebagaimana sudah disinggung di atas, Crossfit workout adalah segala bentuk latihan sederhana yang berasal dari gerakan-gerakan manusia sehari-hari.
Anda tentu biasa mengikat tali sepatu. Ada yang belum pernah? Kecuali batita (bayi tiga tahun), yang kemungkinan besar belum pernah atau tidak tahu cara mengikat tali sepatu. Dalam aktivitas ini, anda pasti berjongkok.
Apakah anda pernah mendorong sebuah benda yang ukurannya besar dan berat dari satu titik ke titik yang lain? Sebagian besar dari kita pasti pernah melakukan aktivitas seperti itu.
Pernahkah anda nyaris jatuh ketika berjalan di sebuah jembatan kayu yang konstruksinya tidak kokoh lagi? Nyaris, berarti tidak jatuh. Anda tidak jatuh, lantaran body balance anda cukup bagus.
Nah, gerakan dan atau aktivitas semacam itulah yang diadaptasi oleh Greg Glassman, penemu olahraga Crossfit. Ia hanya menambahkan intensitas tinggi pada gerakan-gerakan itu. Dan lalu mengkombinasikan dengan bentuk latihan olahraga lainnya, semisal gerakan senam, berlari, bersepeda, angkat olympic barbell, dan latihan pernapasan serta peredaran darah, yang dikenal dengan kardiovaskular.
Jadi, dalam hal ini, Crossfit adalah gabungan olahraga aerobik (kardio) dan anaerobik (strength training). Tujuannya jelas, memperoleh kebugaran dan membentuk kekuatan secara holistik. Sebab, jika sudah KUAT, anda akan memiliki daya tahan, keseimbangan, konsentrasi, dan karenanya, mampu menyelesaikan segala aktivitas fungsional setiap hari dengan optimal.
Crossfit Workout Bagi Segala Usia?
Kenapa olahraga ini bermanfaat bagi segala usia? Karena, kebutuhan fisik seseorang berbeda menurut tingkatnya, bukan jenisnya.
Baca kembali frase singkat tadi. Oke, kita ulang. “Kebutuhan fisik seseorang itu berbeda menurut tingkatannya, bukan pada jenisnya”.
Di Crossfit Gym atau Crossfit Box (dan atau Box saja), anda akan menemukan partisipan dari berbagai kelompok umur. Ada kelompok remaja (usia 12an sampai 20 tahun) dewasa muda (rentang usia 20an sampai 30an), dewasa (30an sampai 40an), manula (50an sampai 60an), dan bahkan ada anak-anak.
Seorang dewasa muda misalnya, akan lebih cepat mengambil sesuatu yang jatuh di lantai untuk diletakkan kembali di meja. Sementara itu, dengan aktivitas yang sama, seorang yang berusia 60an, akan dapat melakukan gerakan yang sama dengan tujuan yang sama, tetapi lebih lambat dalam menuntaskannya. Bukankah begitu…?
Remaja tidak menghadapi kesulitan manakala buang air di closet jongkok. Dia dapat berjongkok dalam waktu cukup lama, dan segera bisa berdiri dengan cepat ketika aktivitas itu usai.
Namun, tidak demikian dengan kelompok manula. Mereka membutuhkan waktu lebih lama menyelesaikan aktivitas tersebut.
Nah, itulah yang dimaksud pada frase di atas. Jenis kebutuhannya sama, hanya berbeda pada tingkatannya. Tingkatan yang dimaksud adalah usia dan kondisi fisik. Karena itulah, jenis latihan Crossfit harian yang disebut dengan WOD (Workout of the Days) akan disesuaikan bentuk, lama waktu, dan Repetisinya (Reps).
Crossfit Workout Olahraga Ekstrem?
Jadi, kalau ada orang (awam) yang mengatakan bahwa olahraga ini sangat ekstrem (sudah ekstrem, pakai kata “sangat” pula), artinya orang tersebut tidak memahami Crossfit secara utuh.
Tak dipungkiri, memang banyak beredar foto yang memperlihatkan seorang Crossfitter mengangkat temannya sendiri yang berbadan besar dan berbobot berat maksimal, sambil berlari. Atau, foto lain yang menampilkan seorang atlet, menarik sebuah truk, hanya dengan tali kapal yang melilit di pinggangnya.
Crossfitters seperti itu banyak juga. Tapi, mereka memang berkomitmen untuk menembus limit kemampuannya. Sebagian dari mereka menjadi partisipan Crossfit Games. Jadi, tujuan mereka sudah pada prestise dan prestasi. Bukan lagi sekadar berolahraga Crossfit.
Dalam Crossfit, ada namanya “skalabilitas”. Dimana para pelatih akan memodifikasi bentuk dan jenis latihan sesuai dengan kondisi fisik dan usia seseorang.
Gampangnya begini, jika Crossfitter dewasa melakukan gerakan memindahkan Medicine Ball (MB) seberat 20lb (sekitar 9kg) dari sisi kanan badan menuju ke sisi kiri bolak-balik dalam kondisi setengah duduk dan kedua kaki sedikit terangkat, dengan 7 Reps, 3 Set, maka latihan yang sama pada manula akan dilakukan dengan MB 2kg, 4 Reps, 2 Set. Ini hanya contoh saja.
Intinya, Crossfit Workout dapat disesuaikan bentuk latihan dan intensitasnya. Dan, Crossfit Equipments (peralatan Crossfit) yang digunakan pun disesuaikan dengan jenis, berat dan manfaatnya. .
Rekomen: MAGNUS VF COMPETITION KETTLEBELL – Terbaik untuk Repetisi Tinggi!
Crossfit Workout Cocok untuk Anda?
Lebih bijak jika melakukan kunjungan ke Crossfit Box terdekat di kota anda. Konsultasikan dengan calon pelatih anda. Sampaikan tujuan yang hendak anda raih. Beritahukan juga kondisi fisik dan kesehatan anda. Ceritakan pula jika ada bekas/trauma cedera di bagian tubuh.
Dengan informasi tersebut, Crossfit Trainer akan memodifikasi latihan pertama anda. Dari kelas umum itu, anda akan dikondisikan untuk beradaptasi dengan gerakan-gerakan low intensity. Nantinya, progress yang anda ciptakan akan diukur, dan menjadi acuan – apakah anda sudah bisa masuk kelas reguler dengan jenis dan bentuk latihan yang disesuaikan lagi.
Apakah Crossfit Workout cocok untuk Anda? Anda sudah bisa menjawabnya sekarang…