Dalam dunia Strength Traning, LEG PRESS masih sering dianggap sebagai salah satu latihan beban yang bersifat pendukung saja, bukan workout utama, terutama bagi pemula. Kenyataannya, justeru banyak lifter tingkat lanjut yang memasukkan latihan leg press sebagai komponen penting dalam program latihan mereka.
Kenapa bisa begitu? Berikut 8 alasan kenapa leg press menjadi latihan favorit para lifter advanced, bahkan di tengah popularitas Powerlifting: Squat, Bench Press, dan Deadlift.
1. Penuaan Dimulai dari Kaki
Banyak ahli kesehatan sepakat, bahwa proses penuaan paling awal sering terlihat dari lemahnya otot kaki. Otot-otot kaki yang melemah berdampak langsung pada postur tubuh, keseimbangan, mobilitas fungsional, dan bahkan meningkatkan resiko jatuh di usia lanjut.
Di sinilah latihan leg press berperan penting. Gerakan yang kadang diabaikan para pemula ini melatih kelompok otot besar seperti: Quadriceps, Hamstrings, Glutes, dan Betis – semua otot itu sangat krusial dalam menopang aktivitas sehari-hari.
Manfaat leg press workout terkait penuaan pun tidak sedikit, di antaranya:
– Menjaga kekuatan otot kaki agar tetap aktif dan mandiri saat menua.
– Meningkatkan densitas (kepadatan) tulang, guna mencegah osteoporosis.
– Menjaga keseimbangan dan koordinasi, guna menolkan resiko mudah terjatuh.
– Mendukung metabolisme tubuh, karena otot besar akan aktif membakar lebih banyak energi saat mendapatkan kontraksi.
– Meningkatkan sirkulasi darah ke bagian bawah tubuh.
Jadi, dengan memasukkan latihan ini secara rutin, lifter pro menyadari bahwa itu bisa memperlambat tanda-tanda penuaan, terutama yang berhubungan dengan kelemahan fisik. Ingat, kaki kuat = umur panjang dan mandiri dalam menjalankan kehidupan di masa tua.
2. Fokus Isolasi Otot Kaki Tanpa Beban Punggung
Berbeda dengan squat yang memberi tekanan besar pada tulang belakang, latihan otot kaki ini memungkinkan lifter memfokuskan tenaga langsung ke otot-otot kaki – terutama quadriceps, hamstring, dan glutes – tanpa membebani punggung bagian bawah. Ini sangat berguna untuk lifter advanced yang ingin membatasi resiko cedera lumbar (cedera pada bagian bawah tulang belakang).
3. Volume Latihan Lebih Tinggi, Resiko Cedera Lebih Rendah

Lifter tingkat lanjut sering melakukan latihan dengan volume tinggi (set dan repetisi banyak). Nah, latihan ini memungkinkan volume besar tanpa tekanan sistemik tinggi, sehingga bisa menambahkan stimulus otot tanpa membebani sistem saraf pusat (Central Nervous System), seberat squat berat.
4. Leg Press Ideal untuk Melatih Gagal Otot
Metode latihan hingga titik gagal otot (muscle failure), penting untuk mencapai hipertrofi maksimal. Ini memang bukan untuk level pemula; intermediate dan advanced level, cukup biasa dengan metode tersebut. Nah, latihan leg press aman digunakan hingga titik mucle failure itu, karena tidak membutuhkan seorang Spotter dan tidak ada resiko barbell jatuh menimpa tubuh.
Kendati begitu, tidak berarti metode tersebut tidak mengandung resiko bagi para lifter tingkat lanjut – cara atau teknik melakukan leg press yang benar adalah keniscayaan, dan bobot beban yang tidak overload, pun merupakan prasayarat guna menihilkan resiko cedera.
5. Variasi Posisi Kaki = Variasi Aktivasi Otot

Pada alat gym leg press, seperti MAGNUS XTrainer 7 dan Compact Leg Press, posisi kaki bisa diubah-ubah untuk menargetkan bagian otot tertentu, yakni:
- Kaki tinggi = lebih banyak aktivasi glutes dan hamstring
- Kaki rendah = fokus ke quadriceps
- Kaki lebar = aktifkan adductor (dalam paha)
Rekomen: MAGNUS XTrainer 7 untuk Latihan Leg Press Lebih Aman dan Nyaman
Lifter advanced memanfaatkan variasi kaki tersebut untuk membentuk otot secara simetris dan proporsional – pemula, acapkali tidak memahami dan melakukan variasi tersebut.
6. Bagus untuk Masa Pemulihan
Bagi lifter yang sedang berjuang dengan cederanya, terutama di area punggung bawah atau stabilisasi core-nya, leg press merupakan alternatif yang tetap memberikan stimulus pada otot kaki, tanpa memperparah cedera di area tersebut. Tentu, bobot beban akan disesuaikan dengan kondisi terkini dari lifternya.
7. Mendukung Latihan Split Secara Efisien
Dalam sistem latihan Split (Push-Pull-Legs), leg press sering digunakan sebagai latihan utama, dan atau pelengkap setelah squat. Lifter advanced menyukai leg press karena bisa diatur intensitas dan temponya, sesuai dengan program latihan yang sedang dijalani.
8. Cocok untuk Teknik Intensifikasi

Teknik intensifikasi (drop set, rest-pause), dan tempo training, itu sangat efektif dilakukan pada leg press. Lifter pro sering memanfaatkan latihan otot kaki ini untuk mengkontraksi kaki tanpa kuatir akan keseimbangan, atau kelelahan sistemik seperti saat melakukan squat.
Rekomen: Compact Leg Press, Pilihan Cerdas untuk Home Gym!
Jangan Anggap Remeh Leg Press!
Bukan sekadar latihan “pelengkap”, leg press justeru jadi senjata rahasia banyak lifter tingkat lanjut. Mulai dari kemampuannya mengisolasi otot kaki secara efektif, resiko cedera yang relatif rendah, hingga cocok untuk berbagai teknik intensifikasi – leg press punya tempat penting dalam program latihan serius para lifter advanced.
So, jangan anggap remeh latihan ini! Ia justeru pilihan cerdas para pro. Buat anda yang sudah masuk ke tingkat intermediate fitness, dan ingin naik kelas, saatnya memanfaatkan latihan otot kaki ini secara cerdas – konsistensi, teknik yang benar, dan strategi latihan tepat, bakal bikin anda merasakan hasilnya yang lebih cepat dari yang diperkirakan.