Powerlifting vs Weightlifting sama kondisinya dengan powerlifting vs bodybuilding, dalam Google search. Ketiganya, dikomparasi antara satu dengan yang lain. Dicari variabel mana yang membuatnya sama, dan variabel mana saja yang menjadi pembeda.
Banyak situs membahas hal ini panjang-lebar.
Uraian powerlifting vs weightlifting di sini, tidak untuk tujuan mencari mana yang terbaik di antara keduanya; yang akan berarti, ada yang ‘kurang baik’ dari salah satunya. Potret komparasi perbedaan yang di-explain di sini, lugas dan apa adanya.
Mari kita mulai…
Perbedaan Lift
Perbedaan tegas powerlifting vs weightlifting adalah pada perbedaan lift (angkatan). Powerlifting mempunyai 3 angkatan (Squat, Bench Press, Deadlift). Sedangkan, weightlifting memiliki 2 angkatan (Snatch, Clean and Jerk).
Rekomen: MAGNUS Superlative Weightlifting Bar – Made for Champion
Powerlifting vs Weightlifting: Tujuan Berbeda
Tujuan powerlifting adalah menjadi lebih kuat dari siapapun. Sedangkan, weightlifting bertujuan mengangkat lebih berat dari siapapun pesaing; powerlifter berupaya keras mengangkat beban seberat mungkin – weightlifter akan mengangkat beban lebih berat dari yang diangkat pesaingnya.
Makna paragraf di atas, kental nuansa kompetitif. Ya, memang demikian. Kedua cabang olahraga angkat beban tersebut, dipertandingkan resmi, baik dalam skala lokal, regional, dan internasional (olimpiade).
Dalam hal ini, saya menyebut: Powerlifting itu “olahraga para orang kuat”. Sedangkan, weighlifting itu “olahraga para kesatria”.
Beda Eksekusi
Eksekusi angkatan weightlifting lebih cepat ketimbang powerlifting. Terlepas dari total berat yang diangkat, mari komparasi antara salah satu dari lift masing-masing: Deadlift dan Snatch.
Deadlift membutuhkan sedikit waktu dari memposisikan diri di belakang barbel – foot distance di atur, badan upright, dan tangan menggenggam grip, lalu mengangkat barbel vertikal hingga ke area pangkal paha atas – dalam waktu yang relatif lebih cepat, snatch, telah mencapai posisi sempurna – barbel telah berada tinggi di atas kepala.
Komparasi di atas memang bukan apple to apple. Ini hanya untuk memperlihatkan contoh, dimana eksekusi lift-nya berbeda, meskipun dalam durasi yang sama – yang satu dalam tempo lambat, yang satunya lagi lebih cepat.
Powerlifting vs Weightlifting: Penguasaan Teknik Beda
Dari komparasi powerlifting vs weightlifting di atas, menjadi jelas bahwa teknik angkatan keduanya, berbeda. Dalam snatch, di luar soal kekuatan, ada faktor kecepatan, ketangkasan, dan fleksibilitas yang teraplikasi dalam satu “gerakan utuh”.
Faktanya, lebih dari 5 gerakan yang sekaligus mengkontraksi grup otot pada tubuh ketika snatch diawali dan diakhiri sempurna oleh seorang lifter.
Teknik angkatan powerlifting vs weightlifting sangat berbeda. Weightlifting lebih rumit, dan karenanya membutuhkan waktu lebih lama dalam menguasai tekniknya dengan sempurna. Sementara, powerlifting lebih simpel, dan tidak memerlukan waktu terlalu lama.
Kendati penguasaan tekniknya berbeda, salah satu yang menyamakan keduanya adalah pada mendasarnya latihan kekuatan (strength training) di awal mulai berlatih. Build your base for strength next!
Olimpiade x Paralimpiade
Kendatipun, kedua olahraga ini sama-sama kompetitif, dan karenanya dipertandingkan di level dunia, namun eksistensinya dalam perhelatan besar olahraga dunia, berbeda.
Weightlifting (angkat besi), sudah diperlombakan sejak tahun 1896, pada olimpiade modern pertama di Athena, Yunani. Sedangkan, powerlifting (angkat berat) baru dipertandingkan di Paralimpiade (kompetisi internasional untuk penyandang disabilitas), pada tahun 1964, di Tokyo, Jepang.
IPF (International Powerlifting Federation), salah satu federasi tertua olahraga powerlifting, tentu saja telah berusaha memasukkan olahraga yang dinaunginya ke ajang olympic, tapi maksud itu belum terwujud hingga sekarang.
Powerlifting vs Weightlifting: Dalam Kompetisi
Di luar total angkatan, sebagai ukuran juara, dalam kompetisi resmi, angkat besi menguji kecepatan, daya ledak, koordinasi, dan ketangkasan, sementara angkat berat, hanya menguji kekuatan maksimal, dan cara eksekusi yang benar.
Ada lagi yang berbeda, ketika dalam kompetisi.
Pernahkah anda menonton olimpiade cabang angkat besi, dan kejuaraan dunia angkat berat (powerlifting championship)? Perhatikan, suasana kompetisi weightlifting ternyata lebih sepi ketimbang powerlifting.
Suasana sepi pada kompetisi weightlifting, yaitu pada saat proses lift. Suara para suporter dan penonton, serta sedikit musik terdengar, usai angkatan terlaksana. Sedangkan, pada powerlifting, sebelum angkatan dimulai pun, gemuruh suporter sudah noisy hingga akhir.
Sepertinya, suasana noisy pada kompetisi powerlifting ikut menstimulus para lifter menjadi lebih kuat, mengangkat berat beban maksimal.
Beda Plates
Komparasi powerlifting vs weightlifting berikutnya, pada gym equipment yang digunakan, khusus weight plates-nya. Dalam powerlifting, pelat untuk barbel bisa material apa saja (pelat besi cor, dan atau baja, serta bumper plates).
Pada weightlifting, memakai jenis bumper plates (khususnya dalam kompetisi resmi) adalah keniscayaan. Alasannya, untuk durabilitas, pantulan, dan noise yang ditimbulkan. Wajar, karena angkatan snatch maupun clean and jerk, akan menjatuhkan barbel ke lantai saat telah berhasil mengangkat tinggi melewati kepala – tidak demikian caranya pada 3 lift powerlifting.
Rekomen: Untuk Powerlifting Lebih BERGAIRAH – MAGNUS Eco Colored Bumper
End Product
End product (Hasil akhir) dari ‘jadinya’ seorang peserta latihan powerlifting dan weightlifting, sedikit berbeda.
Powerlifting cenderung menghasilkan kekuatan, daya tahan, dan daya ledak. Weightlifting menghasilkan kekuatan, ketangkasan, fleksibilitas, daya tahan, dan daya ledak. Bisakah anda melihat perbedaannya?
Penutup
Jadi, mana yang terbaik, powerlifting atau weightlifting? Tidak ada yang lebih baik antara satu dengan lainnya. Keduanya, sama-sama bagus!
Powerlifting vs weightlifting, mendatangkan banyak manfaat. Lihat, daftar manfaat powerlifting dan weightlifting di SINI. Anda ingin berlatih salah satu darinya? Dalami terlebih dahulu keduanya melalui banyak sumber yang tersedia kini. Alangkah lebih bagus lagi, jika dapat berdiskusi dengan pelatih berpengalaman, sebelum memutuskan menekuninya.