Powerlifting vs Bodybuilding, Dapat Disatukan?

Powerlifting vs Bodybuilding, masih terus dipertentangkan satu sama lain sampai hari ini. Pertanyaan klasik: Yang mana yang terbaik dari keduanya? Masih selalu muncul dalam dunia gym.

Ketimbang dipertentangkan, mungkinkah keduanya disandingkan? Artikel singkat ini akan menuju pada pendekatan jawaban dari kedua pertanyaan tersebut.

Apa itu Powerlifting

Mari kita mulai dari yang paling dasar – apa itu powerlifting?

Mengacu dari SINI, Powerlifting adalah upaya latihan keras dengan beban berat, yang terkonsentrasi pada gerakan squat, bench press, dan deadlift untuk mencapai kekuatan semaksimal mungkin dalam jangka waktu panjang.

Jadi, secara singkat, fokus powerlifting pada berapa bobot beban yang dapat diangkat.

Apa itu Bodybuilding

Bodybuilding adalah upaya latihan keras dalam banyak jenis gerakan atau latihan, baik dengan angkat berat (powerlifting), angkat besi (weightlifting), aerobik (kardio), compound dan isolation exercise, dan diet ketat.   

Jadi, secara singkat, fokus bodybuilding (binaraga) pada berapa massa otot yang dapat diperoleh.

Sampai di sini, powerlifting vs bodybuilding, sangat kentara perbedaannya.

8 Perbedaan Powerlifting dan Bodybuilding

Fokus (tujuan akhir) dari powerlifting dan bodybuilding jelas berbeda. Berikut rangkuman perbedaan powerlifting vs bodybuilding:

1. Powerlifter untuk mencapai kekuatan maksimal – Bodybuilder untuk estetika-simetrikal otot.

2. Bodybuilder berlatih powerlifting, strength exercise, compound exercise, dan isolasi otot – Powerlifter tidak melakukan sebanyak itu; fokus pada squat, bench press, dan deadlift.

3. Binaraga banyak menargetkan isolasi otot tertentu – Powerlifter melakukannya dalam volume kecil.

4. Powerlifter: repetisi (reps) rendah, beban tinggi – Bodybuilder: reps tinggi, beban rendah.

5. Latihan kardio mutlak dalam binaraga – Powerlifter melakukannya sebatas warm-up.

6. Bodybuilding sangat mementingkan diet/nutrisi – Powerlifting tidak ketat untuk itu.

7. Suplemen otot, penting bagi bodybuilder – Powerlifter tidak terlalu.

8. Binaraga sangat mementingkan ‘penampilan’ otot – Powerlifter, unjuk kekuatan.

6 Persamaan Powerlifting dan Bodybuilding

Powerlifting vs bodybuilding, bukan melulu perbedaan. Keduanya, memiliki sejumlah persamaan, di antaranya:

1. Powerlifting dan bodybuilding menggunakan ‘beban’ sebagai bagian penting dalam latihan.

2. Sebagian jenis latihannya sama; melakukan squat, bench press, dan juga deadlift, serta latihan aksesori (accessory exercises).

3. Menggunakan gym equipment yang sama.

Terkait: Rekomendasi 5 Home Gym Equipment Terbaik

4. Keduanya melalui masa bulking dan cutting.

5. Sama-sama membutuhkan masa pemulihan otot, dan waktu tidur cukup.

6. Powerlifting dan bodybuilding membutuhkan mental kuat yang konsisten.

6 Manfaat Powerlifting vs Bodybuilding

Bagian ini diurai sekaligus, karena sama alias saling terkait; powerlifting vs bodybuilding, tidak berbeda dalam manfaat.

Karena keduanya terbiasa latihan kekuatan otot dan persendian, dengan menggunakan beban berat, maka manfaat serupa diperoleh, yakni:

1. Meningkatkan kepadatan tulang

Kepadatan tulang merupakan isu semua orang yang menuju masa tua; osteoporosis (kerapuhan/kelemahan tulang) adalah penyakit paling umum pada orang lanjut usia.

Latihan kekuatan dengan beban, secara terprogram, disertai teknik yang benar, mencegah terjadinya cedera tulang, dan bahkan osteoporosis.

2. Memperkuat dan membangun massa otot

Latihan kekuatan otot lengan, otot punggung, otot dada, dan grup otot apapun merupakan sajian utama dalam powerlifting dan bodybuilding. Semua jenis latihan, berkontribusi membangun massa otot, dan menguatkannya.

Rekomen: MAGNUS Superlative Power Bar untuk Powerlifter

3. Peningkatan kekuatan

Powerlifting vs bodybuilding tidak untuk ditarik-tarik perbedaannya. Nyatanya, sama-sama meningkatkan kekuatan, daya tahan (endurance), dan bahkan eksplosion power (daya ledak).    

Itu sebabnya, strength training di rumah, dan atau weight training di rumah, baik sebagai powerlifter maupun bodybuilder, bermuara pada terbangunnya strength fitness, yang jika bukan sebagai atlet dari kedua cabang olahraga tersebut, akan bermanfaat besar dalam menopang segala aktivitas sehari-hari.

4. Mobilitas dan Fungsionalitas

Kenapa powerlifting vs bodybuilding, tak usah diperbesar perbedaannya, karena dalam aktivitas keseharian (sebagai bukan atlet), keduanya berperan besar dalam mobilitas kita yang tinggi – terbiasa di home gym, dan atau fitness center, dengan strength exercise yang memacu fisik dan ‘mengaduk’ mental, menjadikan kita lebih ‘enteng’ menghadapi pressure apapun itu.

Semua kekuatan persendian, otot dan tulang akan bekerjasama memaksimalkan segala aktivitas fungsional yang dihadapi.

5. Mental lebih kuat

Powerlifting dan bodybuilding menekankan latihan kekuatan. Tapi, itu bukan sekadar melatih kekuatan otot, tetapi juga otak-pikiran-mental!

Asalkan dengan motivasi yang benar, powerlifting vs bodybuilding, bukanlah bertentangan – keduanya membangun mental lebih kuat.

6. Fat loss

Powerlifting vs bodybuilding, tidak bertentangan dalam hal yang satu ini: Membakar lemak. Ya, lemak jahat pasti terbakar, karena proses latihan keras dalam suatu jangka waktu.

Fat loss tidak terjadi instant. Ini membutuhkan waktu – dengan program latihan yang tepat, fat loss terjadi, lose weight pun diraih.

Powerlifting vs Bodybuilding Dapat Disatukan?

Tidak berarti karena tujuan powerlifting vs bodybuilding berbeda, lalu tak dapat ‘disatukan’! Penyatuan yang dimaksud, sederhana saja. Begini:

Powerlifting menekankan pada reps rendah (sekitar 1-5), sedangkan bodybuilding, sama seperti olahraga Crossfit, cenderung lebih tinggi reps-nya (sekitar 8-15). Jadi, mana yang terbaik, reps rendah atau tinggi? Jawabannya, sama-sama bagus!

Rekomen: X7 FUNCTIONAL TRAINER – Satu Alat untuk Bodybuilding, Endurance, Compound dan Isolation

Mengkombinasikan reps pada satu jenis latihan, justeru bagus. Manfaat yang didapat, sama-sama besar. Dengan membuat variasi reps pada otot tertentu, selain manfaat yang diperoleh, pun menciptakan variasi alias membantu ‘membunuh’ kejenuhan, karena monotonnya gerakan.

Selain itu, menambah menu dengan latihan aksesori (push-up, pull-down lat, bent over rows, dll) usai semua set dilewati, dan atau pada sesi latihan berikutnya, justeru mendatangkan banyak manfaat bagi powerlifter dan juga bodybuilder.     

Bodybuilder membangun massa ototnya dengan melatih juga the big lifts (squat, bench press, dan deadlift) dalam workout plan-nya. Sebaliknya, powerlifter, dan weightlifter, menerapkan juga menu latihan isolation training, yang biasa dilatih bodybuilder, seperti melatih otot biceps, triceps dan bahu – latihan itu akan berguna membentuk kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas dalam angkatan squat, bench press, dan deadlift, serta snatch, clean and jerk.

Waktu latihan dapat diatur fokusnya. Contohnya, bila dalam seminggu latihan sebanyak 5x, maka 2 hari latihan powerlifting lifts, 1 hari latihan aksesori, dan 2 hari sisanya untuk latihan ala bodybuilding.

Di situlah, Powerlifting dan Bodybuilding bertemu, dan disatukan. Bukankah begitu…?

Powerlifting vs Bodybuilding, Mana yang Terbaik?

Akhirnya, tiba pada pertanyaan ini: Mana yang terbaik powerlifting vs bodybuilding? Jawabannya, keduanya sama-sama baik dalam konteks berolahraga, kebugaran dan kebermanfaatannya – bergantung dari masing-masing tujuan orang yang akan melatih salah satu, atau mungkin keduanya – tidak ada yang buruk!

Powerlifting vs bodybuilding sama-sama adalah POWERBUILDING.

Magnus Fitness
Magnus Fitness